Saturday, June 4, 2011

5 Tipe Memori

Seorang pakar ilmu syaraf, Dr. Murray  Grossman dan rekan-rekannya di Pusat Medis Universitas Pennsylvania, AS, menawarkan memori ini. Kita dapat mengngatnya menggunakan singkatan W-I-R-E-S dan menimbulkan suatu citra atau gamaran otak kita bekerja dan berhubungan antar bagian. Adapun kelima memori itu adalah sebagai berikut:
  1. Work (kerja). Memori ini adalah memori jangka sangat pendek tak lebih dari beberapa detik lamanya. Berada pada bagian korteks prefrontal, ia memungkinkan Anda meyimpan dan mengingat beberapa hal pada saat yang sama. Misalnya, dalam percakapan, memori kerja ini memungkinkan kita ingat permulaan suatu kalimat sampai si pembicara mengakhirinya. Memori kerja juga memungkinkan kita menjalankan beberapa fungsi pada saat yang sama contohnya, melambaikan tangan untuk menarik perhatian seeorang seraya berbicara dengan orang lain dan membuka surat. Pada banyak orang, memori kerja mulai kehilangan efisiensinya setelah usia empat puluh.
  2. Implicit (implisit). Sekali Anda belajar bagaimana melakukan sesuatu seperti mengendarai sepeda, mengemudi mobil, atau berenang, kemungkinan besar Anda tidak akan pernah lupa bagaimana melakukannya. Kita sering menyebut memori ini "memori otot" atau "memori implisit" memori yang tidak menuntut kesadaran. Itu menjelaskan mengapa kita dapat "kehilangan ingatan" ketika berada di belakang kemudia mobil dan mendapati dengan kaget bahwa kita telah tiba di tempat tujuan. Keterampilan-keterampilan lain yang menuntut ingatan otomatis terhadap serangkaian gerakan juga tidak hilang. Hilangnya memori impisit (yang disimpan di dalam otak kecil) merupakan tanda kerusakan mental yang cukup serius.
  3. Remote (jarak jauh/jarak panjang). Para pemenang permainan memiliki jenis memori ini. Memori ini adalah akumulasi data sepanjang hidup mengenai beragam topik yang luas. Kemampuan memori jauh yang tersebar ke seluruh korteks otak cenderung menurun seiring dengan bertambahnya usia. Namun, penurunan itu boleh jadi terkait dengan masalah pemerolehan kembali pada diri seorang lansia yang harus berusaha lebih keras untuk menyaring memori melalui peningkatan akumulasi pengetahuan.
  4. Episodic. Terbentuk dalam hipokampus, memori ini adalah memori dari pengalaman pribadi yang spesifik makanan yang kita pilih di sebuah restoran pekan lalu, skor pertandingan sepakbola, alur cerita film yang kita tonton, tempat kita memarkir mobil. Ketika informasi penting disajukan dalam bentuk yang secara emosional memuaskan sebuah cerita atau percakapan atau film biasanya akan diingat dengan baik.
  5. Semantic. Memori terhadap kata-kata dan simbol-simbol beserta makna-maknanya adalah jenis memori yang kemungkinan besar tidak akan pernah hilang. Bahkan kata-kata yang mungkin sudah bertahun-tahun tidak pernah kita gunakan pun tidak akan lenyap. Kita mungkin tetap ingat cara membuat simpul mati yang kita peroleh dahulu ketika kita ikut pramuka. Atau, permainan masa kanak-kanak kita "petak umpet". Merek-merek juga dagang perusahaan dan simbol-simbol religius juga "tak terlupakan", karenan merupakan elemen dasar dari apa yang membedakan seekor kucinga dari seekor anjing. Memori semantik menggambarkan pengetahuan umum kita mengenai cara kerja dunia ini. Memori semantik terletak dalam gelung sudut (suatu bagian yang terbentuk seperti gelung).
Sumber : "Accelerated Learning for the 21st Century Cara Belajar Cepat Abad XXI" by Colin Rose dan Malcolm J. Nicholl.

No comments:

Post a Comment